Livestock Market in Gifu City

Hari ini Selasa tanggal 12 April 2016, saya bersama-sama dengan pak Guru, staf kandang dan semua temen-teman Lab animal nutrition and feeding menjual domba riset yang sudah dewasa ke pasar hewan atau livestock market di Gifu. Domba yang dijual sebanyak 10 ekor, dengan berat badan sekitar 40-60 kg.

Kami berangkat ke sana dengan menggunakan mobil dari kampus. Tiba di lokasi pasar hewan sekitar pukul 08:30 am.

Sistem penjualan dan pembelian ternak di pasar hewan (kachikuichi) adalah sistem lelang. Hal ini akan sangat menguntungkan peternak. Mereka bisa mendapatkan keuntungan dengan harga yang tinggi. Pasar ini buka dua kali setiap bulan, setiap hari selasa minggu kedua dan keempat. Pasar dibuka pukul  delapan dan berakhir sampai semua ternak habis terjual. Itu menurut versi temen saya Jepang. Oya, di dalam gedung dilarang memotret, sehingga saya tidak berhasil memiliki dokumentasi apa-apa. Privasi dari peternak maupun pembeli sangat dihargai di sini, sehingga tidak ada yang mengambil gambar.

Peternak dan pembeli dari penjuru Gifu datang. Mereka semua menggunakan wearpack dan juga sepatu boot. Ini sudah SOP yang harus dilakukan.

Parkir mobil biasa berada di belakang pasar, sedangkan truk pengangkut ternak berada di depan pasar. Trucknya keren dan sangat memadai untuk mengangkut ternak tanpa menyakitinya. Di pasar hewan ini, semua ternak berada di dalam gedung yang cukup ventilasi, dan memiliki atap yang tinggi. Lantai gedung pun didesain sedemikian rupa sehingga jika sapi urinasi, air langsung masuk ke celah-celah kecil, sehingga tidak menggenang. Lantai juga tidak licin. Setiap stall, atau besi tempat memancangkan sapi ada identifikasi nomor urutnya.

 

Ruang Lelang

Layar monitor besar terdapat di depan para pembeli yang duduk di tribun. Informasi di layar menunjukkan tentang nomor sapi, berat badan dan tanggal lahirnya. Ada juga informasi mengenai berapa orang yang menekan tombol penawaran, jika satu orang berwarna merah, jika dua orang atau  lebih berwarna biru, dan seterusnya. Pada saat harga dibuka, penambahan harga sangat cepat sekali. Harga yang terakhir dan tidak naik lagi, maka itulah harga yang disetujui pembeli, kemudian ternak akan diberi cat spray atau pilok warna perak ditulisi nama pembeli, untuk menunjukkan pembelinya siapa. Lalu ternak dituntun keluar ruang lelang. Harga yang saya berhasil hitung adalah 1.100 yen /kg bobot badan untuk sapi potong. Semua sapi jantan disini adalah sapi yang sudah dikastrasi. Sedangkan untuk sapi perah lebih murah, tergantung kondisi, baik umur maupun keadaan ambing. Pembayaran langsung dilakukan di tempat, sehingga semua pembeli pasti membawa uang tunai ke pasar hewan ini. Domba yang kami jual, memiliki kisaran harga antara 30 ribu yen sampai 70 ribu yen, tergantung berat badannya.

Fenomena yang saya lihat pertama kali di pasar hewan Gifu Jepang adalah sapi perah yang memiliki ekor pendek, mungkin hanya sekitar 15 cm. ternyata pemotongan ekor ini bertujuan untuk menghindari ujung ekor mengenai putting sapi, yang bisa menyebabkan air susu terkontaminasi bakteri. Dulu hal ini banyak dilakukan oleh peternak di Jepang, namun saat ini jumlahnya menurun, terkait dengan isu animal welfare.

Itulah yang bisa saya ceritakan mengenai pasar hewan di Negara matahari terbit. Tetap saja, di negara ini selalu menggunakan teknologi canggihnya pada setiap kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Itulah sharing dari saya tentang pasar hewan di sini. Semoga ada manfaat yang bisa diambil.

 

Thanks for reading.